Aspek Keuangan Dalam Study Kelayakan Bisnis

Aspek terpenting dalam studi kelayakan bisnis sederhana adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja. Berapa penjualan, berapa biaya produksi, berapa biaya penjualan, berapa biaya administrasi, dan berapa tingkat keuntungan yang akan kita dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakan proyek akan dapat berkembang terus.
Kebutuhan dana dan sumbernya
Untuk merealisasikan proyek IT di butuhkan dana untuk investasi. Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Dana tersebut adalah aktiva tetap berwujud seperti:
Ø Tanah
Ø Bangunan
Ø Kantor dan perangkat komputer hardware dan software
Aktiva tetap tak berwujud:
Ø Hak Paten
Ø Lisensi
Ø Biaya-biaya pendahuluan
Ø Biaya-biaya sebelum proses produksi
Selain untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, setelah dana yang di perlukan diketahui, selanjutnya di tentukan dalam bentuk apa dana tersebut di dapat, melalui sumber dana antara lain:
  1. Modal pemilik perusahaan
  2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal
  3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal
  4. Dana kredit yang diterima dari bank
  5. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank
Penentuan aliran kas (cash flow)
Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk development proyek tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
Urutan prioritas
Apabila dijumpai beberapa proyek yang feasible atau layak untuk dilaksanakan, padahal hanya akan melaksanakan satu atau sebagian aja dari usulan-usulan itu karena keterbatasan sumber daya manusia dan dana, maka dapat dilakukan pengurutan prioritas (ranking) untuk menentukan usulan proyek yang paling layak.
Dari hasil analisis terhadap elemen-elemen aspek keuangan nanti akan berupa suatu pernyataan apakah rencana bisnis dianggap layak atau tidak layak.
Kajian mengenai biaya modal (Cost of Capital)
Cost of Capital bertujuan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari masing-masing sumber dana yang akan di pakai dalam berinvestasi. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
  • Biaya utang
  • Biaya modal sendiri
  • Biaya laba yang ditahan
Dana pada kas akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan investasi sedangkan
operasional cash flow merupakan rencana pendanaan keluar-masuk arus kas jika proyek sudah dioprasionalkan.
Komponen-komponen yang dipelajari aspek keuangan dalam study kelayakan bisnis adalah sebagai berikut :
  • Kebutuhan dana;
  • Sumber dana;
  • Proyeksi neraca;
  • Proyeksi laba rugi;
  • Proyeksi aliran kas (cash flow)
Analisis laporan keuangan perusahaan merupakan pembahasan yang sangat penting dalam bidang manajemen keuangan. Menganalisis laporan keuangan berarti kita menilai kinerja perusahaan, baik secara internal perusahaan maupun dibandingkan dengan industrinya. Hal ini berguna bagi perkembangan perusahaan, untuk mengetahui seberapa efektifkah perusahaan mereka bekerja. Analisis ini sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan, tapi juga investor serta stakeholder lainnya.

Pembahasan analisis laporan keuangan perusahaan

Di dalam laporan keuangan kita akan membahas mulai dari laporan arus kas (statement of cashflow), laporan keuangan terstandarisasi (standardized financial statement), analisis rasio (ratio analysis).
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan perusahaan yang merangkum semua sumber dan penggunaan kas perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini terdiri dari sumber kas, yaitu aktivitas perusahaan yang menghasilkan kas, serta penggunaan kas, yaitu aktivitas perusahaan di mana kas dibelanjakan.
analisis laporan keuangan perusahaan
Di dalam laporan keuangan terstandarisasi, kita akan membahas tentang common-size statement, yaitu laporan keuangan terstandarisasi yang mempresentasikan semua item dalam bentuk persentase, serta common-base year statement, yaitu laporan keuangan terstandarisasi yang mempresentasikan semua item relatif terhadap jumlah pada tahun dasar.
analisis keuangan





Di dalam analisis rasio, kita tentu akan membahas rasio keuangan perusahaan, yaitu hubungan yang ditentukan dari informasi keuangan perusahaan dan digunakan sebagai tujuan perbandingan.

Rumus-rumus dalam Analisis Rasio Keuangan

Berikut ini beberapa rumus dalam analisis rasio keuangan:
Current ratio = current assets / current liabilities
Quick ratio = (current assets – inventory0 / current liabilities
Cash ratio = cash / current liabilities
Interval measure = current assets / average daily operating costs
Total debt ratio = (total assets – total equity) / total assets
Debt-equity ratio = total debt / total equity
Equity multiplier = total assets / total equity
Long-term debt ratio = long-term debt / (long term debt + total equity)
Times interest earned ratio = EBIT / interest
Cash coverage ratio = (EBIT + depretiation) / interest
Inventory turn over = COGS / inventory
Days’ sales in inventory = 365 days / inventory turn over
Receivables turnover = sales / Account receivable
Days’ sales in receivables = 365 days / receivables turnover
NWC turn over = sales / NWC
Fixed asset turnover = sales / net fixed assets
Total assets turnover = sales / total assets
Demikianlah pembahasan dasar tentang analisis laporan keuangan perusahaan, semoga bermanfaat. Tulisan ini disarikan dari buku Fundamentals of Corporate Finance karangan Ross, materi kuliah admin dari dosen, serta sumber internet.
- See more at: http://www.manajemenperusahaan.com/analisis-laporan-keuangan-perusahaan/#sthash.D5k83wKj.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar